Tidak berlebihan jika saya menuliskan
cerita singkat ini hanya untuk mengapresiasi para pemimpin-pemimpin muda saat
ini terkhusus di Almamater tercinta Universitas Diponegoro Semarang. Baiklah
saya akan menceritakan sedikit betapa luar biasanya mereka dalam mengemban
amanah, tugas, tanggung jawab, serta kepercayaan yang telah diberikan dari
warga Universitas, mulai dari level Jurusan (HMJ), Fakultas, bahkan setaraf
Universitas. Demikian untuk memimpin roda pemerintahan kampus layaknya
pemerintahan sungguhan dikalangan elit politik bangsa ini.
Saya perkenalkan singkat saja mereka
yang memimpin Jurusan (Ketua HMJ), yang memimpin Fakultas (Ketua BEM, Ketua
Biro dan Ketua Senat Fakultas), serta di Universitas (Ketua BEMKM, Ketua UKM,
Ketua Senat KM) mungkin anda sedikit bisa membayangkan layaknya pemerintah
daerah, provinsi dan pusat.
[PENGALAMAN]
saya hanya bercerita tentang pengalaman yang pernah saya alami baik itu buruk,
sedih maupun suka cita sekalipun, karena semua itu adalah sebuah proses yang
harus dilalui dan memang sebuah pilihan apakah keputusan yang diambil tepat
ataupun kurang tepat, lagi-lagi terkait sebuah keputusan. Para pemimpin muda
inilah yang kurang diapresiasi, terlebih banyak dari “mereka” yang selalu
menuntut tetapi tidak mau berkontribusi bahkan mereka enggan untuk “merubah”
yang kurang baik tadi menjadi yang baik. Sebenarnya terkait apresiasi, para
pemimpin tidak membutuhkannya yang mereka butuhkan hanyalah pengertian dan
saling memaklumi karena pemimpin ini masih dalam lingkup (mahasiswa) yang
setiap kerjanya dan karyanya tak lebih hanya imbalan berupa ucapan terimakasih
dan “makan-makan” (saya tidak tau jika ada yang lebih diluar itu semua).
[JANGAN EGOIS] Kawan,
sekarang kita balikkan fakta yang ada jika kita pernah merasa dikecewakan oleh
pemimpin, merasa disakiti hatinya karena sms yang dibalas telat dikirim atau
gagal, merasa lebih rendah dari pemimpin karena MUNGKIN mereka berbicara
sedikit bahasanya lebih formal dari anda dan anda menganggap mereka merendahkan
anda, kita selalu berfikir mereka hanya mementingkan popularitas dibandingkan
hasil dari kinerjanya selama memimpin, terlihat seerti orang sibuk sehingga
anda sulit untuk berkomunikasi atau bahkan mengobrol biasa.
TAPI, cobalah
anda sekalian berusaha untuk “MENGERTI” kalau saja *mereka (*Para Pemimpin)
tidak tidur untuk memikirkan kepentingan orang banyak, bukan untuk dirinya, Ia
sakit tapi tetap saja menyembunyikannya didalam senyum, batinnya mengiba saat
kalian tidur Ia sedang belajar karena matakuliahnya yang tertinggal, Ia
memikirkan strategi agar bisa menjadi Insan yang lebih baik dan maju bersama,
Ia memikirkan bagaimana Universitas ini mampu bersaing dengan Universitas
lainnya, Ia selalu berusaha menjadi contoh yang baik, berusaha untuk datang kuliah
sama seperti anda, berusaha memimpin rapat yang baik saat teman lainnya sedang
asik berleha-leha dikos, berusaha sabar saat Ia mengirim pesan dan anda belum
membalasnya, berusaha tegar meski waktunya dihabiskan lebih banyak, meski waktu
tidurnya lebis sedikit, berusaha memberikan yang terbaik agar anda TIDAK MALU
saat ditanya siapa pemimpin anda, Ia hanya ingin mendengar “itu pemimpin saya,
Ia yang selalu tersenyum meski pahit mengelilinginya” karena Ia yang mampu
menyembunyikan rasa pahit itu, Ia yang mampu santai didepan anda, jangan pikir
Ia kekurangan kerjaan, lihatlah lagi bagaimana dirinya bisa berprestasi,
bagaimana Ia bisa menaklukan kompetitior di ajang nasional dan Internasional,
inilah yang menjadi PERENUNGAN kapan
Ia buat Karya, kapan Ia tidur, kapan Ia belajar, kapan Ia senang-senang, kapan
Ia mengeluh, kapan Ia praktikum, kapan Ia istirahat leha-leha dikosnya, kapan
Ia berolahraga, kapan Ia harus makan, kapan Ia harus nongkrong, kapan Ia
membuat paspor dan Visa, kapan Ia harus mengajukan proposal. PERNAHKAH anda
menanyakannya !!! Anda tahu siapa yang membuat program Informasi Beasiswa agar
cepat terserap Infonya, berusaha audiensi agar uang kuliah anda tidak mahal,
berusaha agar anda mengetahui VISI universitas, berusaha membuat anda kompak,
berusaha membuat anda mudah dalam system pendanaan dan pendelegasian, berusaha
untuk cerdas bersama, yah Sudahlah, kita
memang egois.
Kalau saja kita menyadari hal ini
sejak lama, maka jangan pernah menganggap orang lain dengan pandangan negative
saja kenapa kita tidak mau belajar dari kebanyakan. Semoga tulisan singkat ini
menyadarkan saya untuk selalu menghargai orang lain. Kita tidak pernah
mengetahui rezeki, jika kita bersyukur.
Hukum Tuhan berkerja maha Sempurna,
Tuhan tidak pernah tertidur atau terlewatkan sedetik saja Ia yang maha besar
dan maha kuasa, terkadang kita saja yang lalai saat hukum Tuhan sedang bekerja.
Dikutip dari nasihat pak “Arsana”.
Akhir kata pemimpin hanya ingin orang lain dapat menjadi lebih baik melalui program dan kebijakan serta keputusannya untuk berjalan dan maju bersama. Hanya saja mungkin system yang kurang baik, dikarenakan komunikasi. Cobalah untuk saling menghargai dan mengerti, dan betapa bangganya Anda saat berdiri bersama Pemimpin Anda memegang Juara secara bersama (Juara kehidupan dalam arah yang jauh lebih baik). Saya yakin saat pemimpin anda diakui orang lain sebagai pemimpin yang baik (yang punya karya, yang IPK nya bagus, yang selalu berbagi kisah Ilmu dan Kisah inspiratifnya) Anda jangan malu untuk mengakui ITU PEMIMPIN dan TEMAN SAYA :)
Akhir kata pemimpin hanya ingin orang lain dapat menjadi lebih baik melalui program dan kebijakan serta keputusannya untuk berjalan dan maju bersama. Hanya saja mungkin system yang kurang baik, dikarenakan komunikasi. Cobalah untuk saling menghargai dan mengerti, dan betapa bangganya Anda saat berdiri bersama Pemimpin Anda memegang Juara secara bersama (Juara kehidupan dalam arah yang jauh lebih baik). Saya yakin saat pemimpin anda diakui orang lain sebagai pemimpin yang baik (yang punya karya, yang IPK nya bagus, yang selalu berbagi kisah Ilmu dan Kisah inspiratifnya) Anda jangan malu untuk mengakui ITU PEMIMPIN dan TEMAN SAYA :)
No comments:
Post a Comment