Menjadi
mahasiswa yang belajar giat untuk menyiapkan diri mengikuti berbagai
kuis dan ujian, diselingi waktu santai dengan ”ngemil”, sungguh asyik.
Hari-hari sepanjang menjalani pembelajaran di perguruan tinggi, menjadi
masa rutin yang terus berulang selama sekitar empat tahun, memang terasa
nyaman.
Apalagi,
uang kiriman dari orangtua mengalir lancar.... Namun, apa yang akan
kamu lakukan selepas menyandang gelar sarjana? Pastilah harus mencari
pekerjaan dengan melamar ke banyak perusahaan atau mulai berwirausaha.
Sepintas
perjalanan seperti itu normal saja. Namun bagi mereka yang ingin
mencapai kesuksesan lebih dari sekadar menjadi pegawai, cara ikut kerja
di perusahaan orang haruslah ditinggalkan. Itu kata Fauzan Rachmansyah,
wirausaha muda di Yogyakarta, di depan para mahasiswa dan pelajar SMA
yang datang ke acara Xpress 2 eXist ”Pump Up Your Creativity!”
Bahkan,
menurut mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta, itu, mereka yang akan berwirausaha pun sudah agak telat jika
memulainya setelah lulus kuliah. Fauzan tentu enggak sekadar ngecap dan
asal ngomong. Ia sudah membuktikan diri dengan kerja keras, yakni
bekerja serabutan mulai menjual baju sampai menjadi sopir penyewaan
mobil ketika ia kuliah.
Kini,
ia memetik hasil jerih payah dari apa yang ia lakukan sejak masih
menjadi mahasiswa. Dalam usia 26 tahun, Fauzan memiliki dua kafe bernama
Kalimilk dengan luas setiap kafe tak kurang dari 1.000 meter persegi.
Uang mengalir ke kantongnya setiap hari dari kunjungan para remaja
hingga orangtua yang datang ke kafenya untuk minum susu segar aneka rasa
dan mencicipi aneka makanan.
”Apabila
hanya belajar saat menjadi mahasiswa lalu memulai berwirausaha setelah
lulus kuliah, saya belum bisa memiliki usaha Kalimilk ini,” katanya.
Fauzan
mengajak anak muda keluar dari zona nyaman mereka. ”Ayo keluarlah dari
sana, carilah tantangan yang akan membuatmu lebih sukses ke depan,”
katanya. Ia kemudian menantang mahasiswa untuk menelepon orangtua guna
meminta mereka menghentikan kiriman uang mulai sekarang. Hadirin tertawa
mendengar tantangan itu. Selain itu, tak ada yang berani mengangkat
tangannya saat ditanya siapa berani melakukan itu.
Kehadiran
Fauzan membuat suasana acara ajang wicara ”Meet Your Idea” hari itu
lebih segar. Hadirin terperangah mendengar langkah pemuda itu dalam
meniti usaha. Tentu saja, seusai acara, ia menjadi sasaran untuk berfoto
bersama.
Suasana
sama juga terjadi ketika animator Wahyu Aditya tampil setelah Fauzan.
Adit, panggilan akrab Wahyu Aditya (31), menceritakan sikap kukuhnya
pada talenta hebat yang ia miliki sampai kemudian membawa keberhasilan
bagi dirinya.
Hobi menggambar
Kepada
para kaum muda, Adit dan Fauzan menunjukkan bahwa untuk sukses perlu
usaha ekstra, yakni kerja keras, kreativitas, dan sikap pantang
menyerah. ”Ketika sekolah, yang saya sukai hanya menggambar. Beruntung,
ada saja kegiatan yang membuat saya suka datang ke sekolah, yakni
membuat dekor untuk acara di sekolah atau dekor di ruang kelas saya,”
kata Adit.
Bagi
orang awam, perilaku Adit yang hobi dan amat suka menggambar sekalipun
ia berada di jurusan IPA saat bersekolah SMA Negeri 3 Malang, Jawa
Timur, memang aneh. Ia mengaku tidak suka matematika dan hanya suka
menggambar ketika berada di sekolah. Namun, sekarang ia menjadi anak
muda yang namanya amat dikenal di dunia desain grafis. Salah satu
karyanya digunakan oleh perusahaan komputer Lenovo dan Coca Cola yang
memesan desain untuk menjadi cover notebook edisi khusus. ”Mereka
meminta saya membuat desain khusus untuk notebook edisi khusus,”
katanya.
Adit
sungguh beruntung sebab punya orangtua yang memahami pilihan hidupnya
yang sejak kecil berada di antara kertas gambar. ”Ayah saya dokter dan
ibu saya pengusaha, tetapi mereka membebaskan, bahkan mendukung
keinginan saya memilih berada di dunia seni,” katanya. Ia juga
mensyukuri, sekolahnya di SMA Negeri 3 Malang memberi kesempatan ia
mengembangkan diri dengan memberikan tugas-tugas membuat dekorasi
ruangan dan mengurusi majalah sekolah sehingga menjadi lebih menarik
untuk dibaca.
(SOELASTRI SOEKIRNO)
No comments:
Post a Comment