Oleh: Arliandy Pratama Arbad
Saya warga negara
Indonesia yang menikmati fasilitas yang negara saya berikan dalam hal
kesempatan mendapatkan beasiswa pendidikan tinggi di luar negeri melalui LPDP.
Tentu saya harus bersyukur atas apa yang telah diberikan namun, ini menjadi
sebuah tantangan bagi saya untuk berkontribusi bagi bangsa saya, Indonesia.
Saya memutuskan untuk menjadi seorang ilmuwan melalui jalur akademisi. Hal ini
telah saya sampaikan pada saat saya wawancara awal ketika saya meyakinkan dewan
juri pada saat wawancara LPDP di Jogjakarta pada Februari tahun 2015 silam.
Waktu itu saya mengatakan, “setelah lulus saya akan kembali ke Indonesia, di
Lampung, membangun Indonesia dari tanah kelahiran”. Saya penuhi janji tersebut
dengan menjadi pengajar di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung sebagai
Dosen Program Studi Teknik Geomatika.
Pada saat saya
berada di Jepang ada beberapa hal yang saya lakukan dan itu wujud kontribusi
saya terhadap Indonesia, mengubah hal yang besar dari hal yang kecil. Saya
masih memegang kendali penuh akan BukuTulis-Consulting (BT-Consulting),
BT-Consulting adalah layanan edukasi yang bersifat bimbingan teknis bagi
anak-anak SMA, perkuliahan S-1, dan umum dalam hal pelatihan karya tulis
ilmiah, program proposal kreatifitas ilmiah, berbagi informasi mengenai seleksi
mahasiswa berprestasi (Mawapres) dan mendapatkan beasiswa di dalam dan luar
negeri. Melihat banyaknya peserta dan antusias dalam setiap programnya,
BT-Consulting bekerjasama dengan beberapa orang lain nya yang disebut “Sahabat
BT-Consulting”, mereka yang bersekolah di dalam dan di luar negeri, hingga
sahabat dari pelbagai penjuru dunia baik warga negara Indonesia maupun asing.
Tujuannya adalah berbagi informasi pendidikan tanpa batas. Namun, tentu saja
saya mengalami hambatan, seperti penyesuaian waktu, banyaknya peserta
dibandingkan tutor, hingga semangat yang naik dan turun. Akan tetapi
BT-Consulting masih tetap berjalan hingga saat ini, dan saya terus merintis BT-Consulting
agar bisa menjadi mitra pemerintah dalam berbagi ilmu pendidikan.
|
Sahabat BukuTulis |
|
Berbagi cerita keliling dunia dengan adik-adik Karang Taruna |
|
Berbagai bersama SAHABAT BukuTulis Kec. Abung Semuli |
Diawal tahun 2018
tepatnya bulan Mei, saya dan rekan Nelza, S.T., M.Sc dosen Institut Teknologi Indonesia
melaksanakan pengabdian masyarakat ke Surabaya untuk melakukan pemetaan kawasan
kumuh, pemberdayaan masyarakat kawasan kumuh serta upaya membantu pemerintah kota Surabaya
dalam mengawasi kegiatan KOTAKU atau kami sebut project COMPACT-ID (Collaborative
Community Participatory Action Indonesia). Kegiatan ini merupaka buah seleksi
dari kegiatan PEP dan targeted Action Alumni LPDP. Dan proposal pengabdian kami
diterima oleh LPDP dengan waktu pengabdian sekitar satu tahun. Program ini
telah berlangsung bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya, mahasiswa ITS, Mata
Garuda Jawa Timur, NGO dan Arsitek Komunitas (ARKOM) di Surabaya.
|
FGD bersama ibu-ibu warba Wonokromo |
|
Survey ke Warga kampung pinggir rel Wonokromo, Surabaya bersama teman-teman ARKOM |
Dalam instansi
pemerintahan, saya diminta untuk menjadi pemateri pada kegiatan E-Rekomtek
Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Kementerian PUPERA. Pada kegiatan
ini saya mendesign layanan pelaporan secara online dan berkoordinat (WebGIS)
bagi masyarakat penngguna untuk memanfaatkan kegiatan yang berkaitan dengan
sungai. Pada Badan Pertanahan Nasional Wilayah Provinsi Lampung, saya berperan
aktif alam berdiskusi mengenai perihal percepatan pemetaan bidang tanah di
Provinsi Lampung. Tentu ini menjadi tantangan untuk saya dalam mengaplikasikan
ilmu pengetahuan dalam bidang pemetaan sistematis dengan ketelitian akurat
berbiaya rendah yang telah saya dapatkan ketika bersekolah di Jepang, dan
inilah bagian dari kontribusi ilmu pengetahun yang saya miliki.
|
Berdiskusi bersama Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan BPN Kanwil Lampung |
|
Setelah memberikan bimbingan tekbis tentang aplikasi webGIS E-Rekomtek |
|
Berdiskusi bersama kepala divisi pemeliharan BBWSMS |
Saat ini saya dan
rekan-rekan lainnya tengah mengelola sebuah yayasan pendidikan Al-Qur’an, saya
berperan sebagai wakil ketua Yayasan Baitul Qur’an di Kabupaten Tulang Bawang.
Yayasan ini terbuka untuk anak yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang MTS/SMP
bebas tanpa biaya, kami menyediakan pakaian sekolahm, makan dan minum,
peralatan sekolah, serta asrama tempat tinggal. Total saat ini ada 9 orang yang
sedang melanjutkan sekolah di yayasan Baitul Qur’an Tulang Bawang. Dengan berdirinya
yayasan ini, kami berharap agar kedepannya banyak pemimpin-pemimpin muda terlahir
dengan kapabilitas yang seimbang antara akademik, sosial, agama dan moral. Perjalanan
naik-turun mencari donasi agar terus berlangung kegiatan belajar mengajar
menjadi perjalanan yang indah untuk menghiasi setiap senyum insan siswa yang
bersekolah disana, hilang lah rasa lelah itu.
|
Yayasan Baitul Qur'an Tulang Bawang |
|
Masjid |
|
Ruang Kelas |
|
Asrama, halaman serta tempat berkebun |
Dalam kerjasama
daerah, saya mengajak beberapa perangkat daerah setingkat Camat dan Bupati
untuk bersama-sama membangun daerah yang lebih baik, pada tahun 2018 saya
bekerjasama dengan Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara untuk melakukan
pemetaan potensi desa di Kecamatan tersebut, sehingga perangkat Kecamatan
mengetahui setiap sumber daya desa yang ada didalamnyya kedalam bentuk informasi
geospasial untuk menentukan arah kebijakan-kebijakan bagi kemakmuran masyarakat
desa setempat. Ini merupakan inisisasi pribadi, sebagai wujud pengabdian kepada
masyarakat. Ide ini disamput baik oleh camat Abung Selatan, Lampung Utara, Bp. Syahrullah.
S.H., M.H dan telah dilaksanakan survey awal bersama pak Camat Abung Selatan.
|
Berama Camat Abung Selatan |
|
Survey Potensi Desa |
Pada kegiatan
sosial saat ini satya tengah membangun komunitas ATAP SOSIAL, komunitas ini
bergerak dalam ruang lingkup sosial kemasyarakatan. Saya mendirikan ATAP SOSIAL
pada Februari 2018 atas dasar membangkitkan kembali gelora anak muda Lampung
untuk berbagi kepada sesama. Kami menyelenggarakan kegiatan rutin yaitu Berbagi
Nasi, kegiatan ini pun turut serta mengajak mahasiswa baik dari ITERA maupun
UNILA. Setiap 3 bulan kami memberikan beasiswa kepada anak-anak sekolah dasar
yang kurang mampu dalam bentuk peralatan sekolah, pakaian sekolah dan buku
tulis. Semangat berbagi adalah landasan dalam kegiatan ATAP SOSIAL, melalui
kegiatan ini saya secara pribadi memiliki mimpi yaitu mendirikan rumah makan
bersubsidi bagi oran-orang yang membutuhkan. Jalan ini sedikit terbuka, ketika
salah seorang kerabat dekat menawarkan tanah kosong miliknya untuk dibangun
pendopo sosial atas ide rumah makan bersubsidi di Kota Bandar Lampung.
|
Penyerahan Beasiswa kepada anak-anak SDN 01 Sribasuki, Kotabumi |
|
Berbagi Nasi Lampung Utara |
|
Berbagi Nasi dengan sekretaris PWI Lampung Utara |
Pada paragraf ini
izinkan saya mencaritakan sedikit kontribusi secara akademik. Karena saya yakin
Indonesia adalah negara yang berpotensi besar untuk dilakukan riset terutama
dalam hal kebencanaan. Saya buktikan keyakinan itu dengan meraih beberapa
penghargaan ilmiah diantaranya: (1) Best Student Award at 7th IJJSS,
Chiba University Japan, (2) Best Paper Award at 2nd ICOIRS, (3) Best
Paper Award at International Symposium on Remote Sensing, Japan yang diberikan oleh
komite Remote Sensing Society of Japan. Dan yang terbaru pada tahun 2018 saya
mendapat penghargaan atas penelitian saya oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Saat ini saya tengah mempersiapkan untuk merealisasikan Pusat Penelitian
Mitigasi Bencana Alam di ITERA dengan beberapa dosen lintas prodi di ITERA.
Tahap pembuatan proposal dan kerjasama telah dilakasanakan dengan menggandeng ITB,
LIPI, Earth Observatory Singapore, Earthquake Research Institute, The University
of Tokyo, PVMBG dan BNPB.
Akhir kata, saya
tidak akan berhenti berkarya untuk Indonesia, hingga raga ini kembali menyatu
dengan bumi. Sekali kembali, berkontribusi sampai mati.
No comments:
Post a Comment